Polisi Amankan Pria yang Diduga ODGJ di Serang

Polisi Amankan Pria yang Diduga ODGJ di Serang. Polisi Resor (Polres) Serang berhasil mengamankan seorang pria berinisial W, diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), yang kerap bikin gaduh di wilayah Desa Koper, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Penangkapan dilakukan Rabu malam, 10 Desember 2025, setelah polisi terima laporan melalui nomor darurat 110 dari warga setempat. Pria tersebut diduga mengalami gangguan jiwa karena sering menghentikan kendaraan di jalan raya dan membuat keributan, yang sempat picu kepanikan di kalangan masyarakat. Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko konfirmasi penangkapan ini untuk amankan situasi, sambil koordinasi dengan pemerintah desa dan puskesmas. Kejadian ini jadi pengingat pentingnya penanganan ODGJ di masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang fasilitas kesehatan jiwa terbatas. BERITA BOLA

Kronologi Penangkapan Pria Diduga ODGJ: Polisi Amankan Pria yang Diduga ODGJ di Serang

Laporan masuk ke Polres Serang melalui hotline 110 sekitar pukul 18.00 WIB Rabu sore. Pengadu, seorang warga Desa Koper, cerita bahwa pria berinisial W (usia sekitar 40 tahun) kerap bikin onar di Jalan Raya Cikande. Ia sering hentikan motor dan mobil yang lewat, teriak-teriak tak jelas, dan kadang lempar batu ke jalan. “Sudah berulang kali, warga takut, apalagi anak-anak sekolah lewat situ,” kata pengadu via telepon. Tim Polsek Cikande langsung gerak ke lokasi, tiba di TKP sekitar pukul 19.30 WIB. Pria tersebut lagi berdiri di pinggir jalan, tampak gelisah dan berbicara sendiri. Petugas dekati dengan hati-hati, tanpa paksaan, dan amankan ia tanpa perlawanan. Ia dibawa ke kantor polisi untuk identifikasi awal, di mana keluarganya ditemui dan konfirmasi riwayat gangguan jiwa sejak dua tahun lalu.

Perilaku Pria dan Dampak ke Masyarakat: Polisi Amankan Pria yang Diduga ODGJ di Serang

Pria diduga ODGJ ini sudah jadi “penghuni tetap” keributan di Desa Koper sejak akhir tahun lalu. Warga cerita ia sering mondar-mandir di jalan utama, hentikan kendaraan dengan tangan, dan kadang ancam orang lewat. Ada insiden kecil seperti lempar batu ke warung, tapi tak sampai luka berat. “Dia seperti orang hilang arah, kadang minta makanan, tapi tiba-tiba marah,” kata seorang tetangga. Dampaknya nyata: lalu lintas terganggu, anak sekolah takut lewat sendirian, dan warga gelisah—beberapa sudah laporkan ke lurah sejak November. Puskesmas Cikande catat ia pernah dirawat rawat jalan untuk gangguan jiwa, tapi tak rutin kontrol. Kapolsek Cikande AKP Tatang bilang, “Kami tak ingin kejadian eskalasi, makanya langsung amankan untuk kebaikan semua.”

Koordinasi Polisi dengan Pemerintah Desa dan Puskesmas

Polisi tak tangani sendirian. Sejak laporan masuk, Polsek Cikande koordinasi dengan Pemerintah Desa Koper dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Lurah Desa Koper bilang sudah bentuk tim ad hoc untuk pantau ODGJ di desa, tapi kasus ini butuh intervensi medis. AKP Tatang hubungi Puskesmas Cikande untuk konsultasi dokter jiwa, yang konfirmasi pria tersebut butuh observasi lebih lanjut. Kamis pagi, 11 Desember, ia dirujuk ke RSJ Prof. Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor, untuk pemeriksaan lengkap. Keluarga ikut dampingi, dan polisi beri pengawasan sementara. “Kami pastikan tak ada tindak pidana, tapi prioritas kesejahteraan,” kata Condro. Ini langkah preventif, mengingat kasus ODGJ di Banten sering eskalasi jika tak ditangani dini.

Respons Masyarakat dan Upaya Pencegahan

Warga Desa Koper lega setelah penangkapan. “Akhirnya aman, anak-anak bisa lewat jalan tanpa takut,” kata seorang ibu rumah tangga. Tapi ada duka: pria itu tetangga lama, dan keluarganya sudah berjuang cari bantuan. LSM kesehatan jiwa puji respons polisi, tapi tuntut fasilitas ODGJ lebih banyak di pedesaan. Polres Serang janji sosialisasi pencegahan, termasuk patroli rutin di area rawan. Ini kasus kedua bulan ini di Cikande, setelah insiden ODGJ serang warga di pasar. Upaya pencegahan: desa bentuk posko ODGJ, dan puskesmas tambah program rawat jalan gratis.

Kesimpulan

Penangkapan pria diduga ODGJ di Desa Koper, Cikande, Serang, oleh polisi jadi akhir dari keributan yang bikin warga gelisah. Dari laporan via 110 hingga rujuk medis, respons cepat tunjukkan komitmen amankan masyarakat. Koordinasi dengan desa dan puskesmas jadi kunci, tapi pencegahan butuh fasilitas lebih baik. Warga Koper bisa bernapas lega, dan semoga pria itu dapat bantuan tepat. Kasus seperti ini ingatkan: gangguan jiwa bukan ancaman, tapi tanggung jawab bersama—agar tak ada lagi kepanikan di jalan desa.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Seluruh Korban Terra Drone Sudah Dikembalikan ke Keluarga

Seluruh Korban Terra Drone Sudah Dikembalikan ke Keluarga. Tragedi kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang merenggut 22 nyawa pada Selasa, 9 Desember 2025, akhirnya tutup babak pilu dengan penyerahan seluruh jenazah ke keluarga. Hingga Kamis malam, 11 Desember 2025, Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan proses identifikasi selesai total, dengan 22 korban—15 perempuan dan 7 laki-laki—kembali ke pelukan sanak saudara. Api yang diduga dari ledakan baterai litium di basement menyebar cepat, blokir evakuasi di lantai tiga dan empat, di mana korban mayoritas karyawan junior terjebak asap tebal. Dari Rufaidha Lathiifunnisa (22) hingga Mochamad Apriyana (40), setiap nama tinggalkan cerita duka: voice note permohonan maaf, pesan terakhir yang tak terbalas, dan keluarga yang hancur. Pemprov DKI tanggung biaya pemakaman dan pengobatan, tapi pertanyaan soal keselamatan gedung tetap menggantung. Di Hari Antikorupsi Sedunia, ironisnya tragedi ini ungkap celah pengawasan yang biayai nyawa muda. BERITA BOLA

Proses Identifikasi yang Intensif: Seluruh Korban Terra Drone Sudah Dikembalikan ke Keluarga

Identifikasi jenazah berlangsung maraton di RS Polri Kramat Jati, dengan tim DVI Polri gunakan sidik jari, gigi, catatan medis, dan properti pribadi untuk cocokkan data antemortem dari keluarga. Selasa malam, tiga jenazah pertama diserahkan: Rufaidha Lathiifunnisa (22), Novia Nurwana (28), dan Yoga Valdier Yaseer (28)—semua identifikasi via sidik jari dan gigi. Rabu siang, tambah tujuh lagi, bawa total 10, termasuk Ervina (25) yang voice note-nya viral: “Gua udah nggak bisa napas, maaf ya.” Keluarga Mochamad Apriyana (40) histeris saat jemput jasadnya—adik Ahmad sesal tak balas pesan WhatsApp korban yang centang biru berubah jadi satu. Karumkit RS Polri Brigjen Prima Heru bilang penyebab kematian aspirasi karbon dioksida dari asap, tanpa kerusakan fisik parah. Hingga Kamis, sisa 12 jenazah identifikasi selesai via DNA, diserahkan bertahap—total 22, usia 20-40 tahun, mayoritas perempuan magang.

Kisah Duka Keluarga yang Hancur: Seluruh Korban Terra Drone Sudah Dikembalikan ke Keluarga

Setiap penyerahan jenazah jadi adegan pilu. Keluarga Atiniyah (22), korban magang, kaget saat identifikasi—adik Rofi terpukul karena adiknya baru kerja enam bulan. “Dia bilang mau beli baju baru minggu depan,” cerita Rofi, air mata mengalir saat jemput jenazah di RS Polri. Ervina (25) dari Jagakarsa tinggalkan voice note permohonan maaf ke kakaknya, Anggraini, yang rencanakan makam di Gang Langgar 2. Keluarga Nazaellya Tsabita Nurazisha (27) dapat telepon terakhir: “Ma, gua minta maaf atas semuanya.” Mochamad Apriyana, penengah keluarga, dimakamkan di TPU Cisauk—paman Ahmad tak percaya keponakannya tewas. Hansel (31), selamat dari lantai enam, ceritakan rekan merayap cari udara: “Asap naik pelan, kami tutup hidung baju basah.” Kisah ini viral, picu simpati nasional, tapi juga amarah atas pintu darurat terkunci dan sprinkler rusak.

Respons Pemerintah dan Santunan

Pemprov DKI gerak cepat: Gubernur Pramono Anung inspeksi lokasi, janji tanggung biaya pemakaman Rp50 juta per keluarga dan pengobatan luka. Kemensos koordinasi santunan duka dan psikososial, sementara Dinas Kesehatan siapkan konseling trauma untuk 54 selamat. Polri bentuk tim olah TKP, sita sampel kabel untuk Labfor, konfirmasi korsleting overload baterai litium. LSM buruh tuntut audit keselamatan gedung komersial, karena Terra Drone tak punya pemadam memadai untuk tujuh lantai. Pramono tegas: “Kami tanggung penuh, mudah-mudahan tak terulang.” Identifikasi selesai percepat proses, dengan 76 terdampak keseluruhan—termasuk satu korban hamil yang pilukan.

Kesimpulan

Penyerahan seluruh 22 jenazah korban kebakaran Terra Drone ke keluarga tutup fase duka awal, tapi luka tetap dalam—dari voice note Ervina hingga isak Rofi atas adik magangnya. Proses identifikasi intensif via DVI beri kepastian, sementara respons pemerintah janji dukungan penuh, tapi investigasi kelalaian harus transparan. Tragedi ini soroti urgensi keselamatan kerja: pintu darurat bebas, sprinkler fungsi, dan audit rutin. Bagi keluarga, makam di Jagakarsa atau Cisauk jadi penutup pilu, tapi pelajaran untuk Jakarta yang padat. Doa untuk yang pergi, kekuatan untuk selamat—semoga duka ini lahirkan perubahan, agar nyawa tak lagi hilang sia-sia.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Alasan Pemberhentian Mirwan MS Sebagai Bupati Aceh Selatan

Alasan Pemberhentian Mirwan MS Sebagai Bupati Aceh Selatan. Pemerintah pusat ambil langkah tegas terhadap Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, dengan sanksi pemberhentian sementara selama tiga bulan mulai 9 Desember 2025. Keputusan ini diumumkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai pemeriksaan Inspektorat Jenderal Kemendagri pada 8 Desember, buntut perjalanan umrah Mirwan ke Arab Saudi tanpa izin saat wilayahnya dilanda banjir dan longsor parah. Sebagai bupati baru yang dilantik Februari lalu, Mirwan sudah menuai kritik pedas dari partai pengusungnya, Gerindra, yang copot ia dari Ketua DPC Aceh Selatan. Wakil Bupati Baital Mukadis ditunjuk sebagai pelaksana tugas, sementara Mirwan klaim nazar pribadi sebagai alasan perjalanan. Kasus ini jadi contoh nyata tuntutan tanggung jawab pemimpin daerah di masa bencana, di mana prioritas rakyat harus nomor satu. BERITA BOLA

Latar Belakang Perjalanan Umrah Mirwan MS: Alasan Pemberhentian Mirwan MS Sebagai Bupati Aceh Selatan

Mirwan MS, pengusaha kelahiran 1975 yang menjabat bupati sejak Februari 2025, ajukan izin perjalanan luar negeri ke Gubernur Aceh Muzakir Manaf pada 24 November. Alasan: kegiatan penting. Namun, izin ditolak karena prakiraan cuaca buruk dan potensi bencana meningkat mulai 25 November. Meski begitu, Mirwan nekat berangkat umrah pada 2 Desember, meninggalkan daerah yang sudah mulai terdampak hujan deras. Sehari sebelumnya, 27 November, ia keluarkan surat ketidaksanggupan tangani tanggap darurat banjir dan longsor, nomor 360/1315/2025—langkah yang menuai kritik karena dianggap “nyerah” saat rakyat butuh kepemimpinan. Banjir bandang di Aceh Selatan sejak akhir November tewaskan puluhan orang dan rusak ratusan rumah, tapi Mirwan pilih ibadah pribadi. Ia baru kembali ke Indonesia pada 7 Desember, setelah dipanggil Tito Karnavian.

Alasan Sanksi Pemberhentian Sementara: Alasan Pemberhentian Mirwan MS Sebagai Bupati Aceh Selatan

Tito Karnavian jelaskan alasan utama: pelanggaran Pasal 77 UU Pemerintahan Daerah, yang larang kepala daerah keluar negeri tanpa izin menteri saat darurat. “Yang bersangkutan pergi umrah tanpa surat izin Mendagri, padahal wilayahnya krisis,” tegas Tito di konferensi pers Kemendagri, 9 Desember. Ini bukan pelanggaran ringan; Mirwan abaikan instruksi pusat dan gubernur, tinggalkan posisi saat bencana. Tito sebut Mirwan “belum terlatih hadapi krisis,” dan nazar pribadi tak jadi pembenaran—membantu rakyat justru ibadah utama. Sanksi tiga bulan ini administratif, bisa diperpanjang atau jadi permanen jika ulang. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sentil Mirwan soal “lari dari tanggung jawab,” perkuat dasar keputusan. Pemeriksaan Itjen Kemendagri teliti prosedur dan biaya umrah, pastikan tak ada penyimpangan lain.

Respons Partai dan Mirwan MS

Gerindra ambil langkah cepat: DPP copot Mirwan dari Ketua DPC Aceh Selatan pada 6 Desember, setelah viral berita umrah saat banjir. Sekjen Sugiono sebut ini “kepemimpinan buruk”—tinggalkan rakyat susah demi urusan pribadi. “DPP perintahkan bantu korban bencana, tapi Mirwan abaikan,” kata Sugiono. Partai usung Mirwan via koalisi 10 partai nasional dan satu lokal, tapi kini prioritaskan etika. Mirwan minta maaf via media sosial: “Saya akui kesalahan, nazar sudah direncana lama, tapi prioritas rakyat tak tergantikan.” Ia klaim cek situasi sebelum berangkat dan organisasi daerah sudah komando, tapi bukti tak cukup. Kembali 7 Desember, ia rencana terjun pemulihan, tapi sanksi batasi peran. Wakil Bupati Baital Mukadis, yang ditunjuk Plt, janji lanjutkan tanggap darurat tanpa hambatan.

Dampak bagi Pemerintahan Aceh Selatan

Sanksi ini picu transisi cepat: Baital Mukadis ambil alih, fokus pulihkan infrastruktur rusak dan bantu korban—ratusan rumah hancur, 45 korban jiwa kumulatif. Pemda Aceh Selatan koordinasi BNPB untuk logistik, sementara Gerindra dorong kader bantu warga. Secara politik, ini nodai citra Mirwan yang latar belakang pengusaha dan aktif organisasi; ia gagal calon bupati 2017, tapi menang 2024. Publik Aceh soroti: pemimpin harus hadir saat krisis, bukan tinggalkan daerah. Kasus ini preseden bagi bupati lain—izin ketat saat darurat. Tito sebut sanksi ini peringatan: pelanggaran administratif bisa permanen via Mahkamah Agung. Bagi Mirwan, tiga bulan ini jadi waktu introspeksi; balik jabat tergantung kinerja Plt dan evaluasi akhir.

Kesimpulan

Pemberhentian sementara Mirwan MS jadi konsekuensi logis dari umrah tanpa izin saat bencana, tunjukkan pemerintah tak kompromi soal tanggung jawab kepala daerah. Dari penolakan gubernur hingga sanksi Tito, cerita ini ingatkan prioritas rakyat di atas pribadi. Gerindra tegas copot jabatan partai, sementara Baital Mukadis siap pimpin pemulihan Aceh Selatan. Mirwan minta maaf, tapi pelajaran ini buat pemimpin lain: hadir saat dibutuhkan, atau bayar harganya. Aceh bangkit dari banjir; semoga kepemimpinan selanjutnya lebih tangguh.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Mayat Bocah Ditemukan di Sungai Batang Palembayan Agam

Mayat Bocah Ditemukan di Sungai Batang Palembayan Agam. Tragedi bencana banjir bandang di Sumatera Barat masih tinggalkan duka mendalam, dengan penemuan jenazah korban yang terus berlanjut. Pada Minggu, 7 Desember 2025, tim gabungan menemukan jasad seorang bocah perempuan di Sungai Batang Palembayan, Kabupaten Agam, tepatnya di Pasak Kayu Sawah Laweh, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan. Penemuan ini sekitar pukul 11.00 WIB, di tumpukan kayu yang terseret arus deras, jadi pukulan telak bagi warga yang masih berharap pada keajaiban. Korban, diperkirakan berusia sekitar 8 tahun, jadi salah satu dari 116 jenazah yang sudah ditemukan sejak bencana melanda 27 November lalu. Polres Agam dan BPBD Sumbar segera evakuasi, sementara operasi pencarian korban hilang—lebih dari 70 orang—lanjut hingga 12 Desember. Di tengah hujan deras yang masih mengguyur, momen ini ingatkan betapa ganasnya galodo yang hantam Palembayan, klaim puluhan nyawa dan rusak ribuan rumah. BERITA BOLA

Kronologi Penemuan Jenazah: Mayat Bocah Ditemukan di Sungai Batang Palembayan Agam

Tim SAR gabungan sedang susuri sungai untuk cari korban hilang saat petugas alat berat laporkan temuan via handy talkie: “Ada mayat.” Itu pukul 11.00 WIB, di tumpukan kayu yang numpuk seperti bendungan alami. Jenazah bocah perempuan itu ditemukan mengambang di antara gelondongan pohon dan puing rumah, kondisi tubuh sudah membengkak akibat terendam lama. Saksi mata, seorang relawan warga, bilang: “Kayu-kayu itu seperti lautan, susah lewati, tapi kami paksa masuk demi cari yang hilang.” Evakuasi cepat: jenazah diangkat pakai perahu karet, lalu dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk identifikasi dan autopsi. Belum ada nama pasti, tapi dugaan kuat korban dari Nagari Salareh Aia yang hilang sejak longsor hantam 27 November. Ini penemuan ke-116 sejak bencana, tapi 70 lebih masih dicari di material longsor dan sungai.

Latar Belakang Bencana di Palembayan: Mayat Bocah Ditemukan di Sungai Batang Palembayan Agam

Bencana galodo di Palembayan dimulai Kamis, 27 November 2025, pukul 17.00 WIB, saat hujan deras 300 mm/jam picu longsor hutan hulu. Sungai Batang Palembayan meluap, seret rumah, jembatan, dan warga. Di Nagari Salareh Aia, 280 rumah rata tanah, 1.234 jiwa mengungsi, dan lahan sawah 3.479 hektare hancur. Korban jiwa capai 42 di Agam, dengan cerita haru seperti bayi Fathan (2 bulan) yang selamat terkubur lumpur. Penemuan jenazah bocah ini tambah daftar pilu: sebelumnya, mayat perempuan tanpa identitas ditemukan di Sungai Batang Anai 30 November. BPBD Sumbar sebut longsor material campur kayu hutan lindung jadi penyebab utama—arus bawa semuanya ke hilir, termasuk jenazah yang tersangkut. Operasi Aman Nusa II lanjut hingga 12 Desember, libatkan 290 personel TNI-Polri, relawan, dan warga.

Upaya Pencarian dan Evakuasi

Tim gabungan tak kenal lelah: susuri sepanjang material longsor dan sungai, pakai drone, perahu karet, dan alat berat. Pada 1 Desember, evakuasi jenazah di Palembayan libatkan warga lokal yang kenal medan. Untuk bocah ini, identifikasi pakai DNA dan pakaian sisa—keluarga dari Salareh Aia sudah diberi tahu. Kapolres Agam AKBP Yudha Satria Widodo sebut: “Kami prioritaskan identifikasi cepat agar keluarga bisa beri pemakaman layak.” Autopsi awal tunjukkan korban tewas akibat tenggelam, tanpa tanda kekerasan. Bantuan logistik dari BNPB termasuk genset dan makanan siap saji, tapi tantangan cuaca buruk hambat. Warga ikut gali puing, bentuk posko doa untuk korban hilang. Pemerintah pusat alokasikan Rp 500 miliar untuk rekonstruksi, termasuk jembatan bailey darurat.

Kesimpulan

Penemuan jenazah bocah perempuan di Sungai Batang Palembayan jadi babak pilu baru dalam tragedi bencana Agam yang klaim 116 korban. Dari longsor hutan hingga arus sungai ganas, ini ingatkan kerapuhan alam di hadapan cuaca ekstrem. Upaya SAR gabungan tunjukkan gotong royong bangsa—290 personel dan warga lokal tak henti cari yang hilang. Bagi keluarga di Salareh Aia, identifikasi cepat beri sedikit kenyamanan di tengah duka. Pemulihan Palembayan panjang: rumah rusak, lahan mandul, tapi semangat warga kuat. Semoga operasi hingga 12 Desember beri kepastian bagi 70 hilang, dan bencana ini jadi pelajaran untuk mitigasi lebih baik. Aceh dan Sumbar bangkit; doa semua pihak menyertai.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Partai AfD Dituduh Hina Anggota Parlemen Perempuan Jerman

Partai AfD Dituduh Hina Anggota Parlemen Perempuan Jerman. Insiden misoginisme di Bundestag Jerman memanas setelah Menteri Kesehatan Nina Warken dari CDU buka suara soal “hinaan mengejutkan” dari anggota AfD pada Kamis 4 Desember 2025, di Berlin. Warken sebut sering dengar komentar kasar soal penampilan dan pakaian perempuan politisi, terutama saat duduk dekat fraksi AfD—partai sayap kanan terbesar yang duduk di depan bangku pemerintah. Tuduhan ini lanjutan tren naiknya serangan verbal sejak AfD masuk parlemen 2017, di mana jumlah teguran naik dari 2 kasus 2017 jadi 135 sejak 2021. Warken, yang pimpin gerakan perempuan CDU, picu debat soal budaya toksik di parlemen—AfD dituduh tingkatkan misoginisme, meski partai itu tolak tudingan dan sebut “kebebasan berpendapat”. Di tengah pemilu 2025 yang buat AfD jadi oposisi terbesar, insiden ini ingatkan risiko ekstremisme kanan bagi demokrasi Jerman. BERITA BOLA

Tuduhan Nina Warken dan Pola Insiden: Partai AfD Dituduh Hina Anggota Parlemen Perempuan Jerman

Nina Warken, yang duduk dekat AfD di Bundestag, cerita dengar lebih dari yang terekam resmi: “Saya bisa dengar hinaan soal pakaian atau rambut perempuan politisi lain, bukan cuma opini politik.” Ia sebut komentar itu “abysmal” dan menargetkan penampilan, seperti saat anggota AfD komentar rok pendek atau gaya rambut. Ini bukan pertama: Warken pimpin debat soal perubahan nada parlemen sejak AfD masuk, di mana teguran naik tajam—47 kasus 2017-2021, lalu 135 sejak 2021. Perempuan politisi dari SPD dan Greens laporkan serupa: komentar seksis seperti “headscarf girls” dari Alice Weidel, pemimpin AfD, yang tegur Wolfgang Schäuble 2018. AfD, yang klasifikasi ekstremis oleh BfV, dituduh ciptakan lingkungan toksik—Warken sebut ini “ancaman bagi perempuan di politik”.

Respons AfD dan Sejarah Retorika Partai: Partai AfD Dituduh Hina Anggota Parlemen Perempuan Jerman

AfD tolak tuduhan Warken sebagai “pencitraan politik”. Pemimpin Alice Weidel sebut “kebebasan berpendapat” di parlemen, dan klaim tudingan ini “serangan dari elit” untuk redam suara AfD. Tapi sejarah partai penuh contoh: Weidel sebut migran “knife men on welfare” 2018, dan anggota seperti Maximilian Krah tuduh hina perempuan Muslim. Laporan BfV 2025 klasifikasi AfD ekstremis, sebut partai pegang pandangan rasial yang langgar demokrasi—termasuk misoginisme anti-feminis. Insiden baru ini lanjutan: Oktober 2025, pemuda AfD nyanyi lagu Nazi di acara New York, picu kritik global. AfD, yang menang 25 persen suara pemilu 2025 dan jadi oposisi terbesar, gunakan retorika kasar untuk tarik perhatian—tapi Warken bilang ini “bikin parlemen tak aman bagi perempuan”.

Dampak ke Parlemen dan Masyarakat Jerman

Tuduhan ini picu gelombang solidaritas: 16 pengacara konstitusi dorong larang AfD, sebut partai ancam norma demokrasi. Bundestag catat naik teguran misoginis 300 persen sejak 2017, buat perempuan politisi ragu bicara. Dampak sosial luas: survei 2025 tunjuk 40 persen perempuan Jerman takut politik karena ujaran kebencian online AfD. Di Thuringia, AfD pegang “blocking minority” dan blok pengangkatan hakim, tambah tekanan. Kritik dari CDU seperti Friedrich Merz sebut AfD “firewall” yang retak—mereka tolak koalisi meski AfD naik. Warken harap debat ini dorong aturan baru: “Parlemen harus lindungi semua, bukan biarkan ekstremisme menang.”

Kesimpulan

Tuduhan AfD hina anggota parlemen perempuan Jerman dari Nina Warken jadi panggilan darurat soal misoginisme di Bundestag, di mana tren naik teguran sejak 2017 tunjukkan budaya toksik partai sayap kanan. Dari komentar penampilan hingga retorika kasar Weidel, AfD tolak tapi sejarahnya bicara sendiri—ini ancam demokrasi di mana perempuan 30 persen anggota parlemen. Dengan AfD oposisi terbesar pasca-pemilu 2025, waktunya firewall kuat: larang ekstremisme dan lindungi suara perempuan. Jerman tak boleh biarkan hinaan jadi norma—parlemen aman untuk semua, atau demokrasi retak.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Korban Tewas Banjir Sri Lanka Bertambah Jadi 607 Orang

Korban Tewas Banjir Sri Lanka Bertambah Jadi 607 Orang. Pagi ini, 6 Desember 2025, Sri Lanka kembali didera duka mendalam ketika angka korban tewas akibat banjir dan longsor pasca-Siklon Ditwah mencapai 607 orang. Pusat Manajemen Bencana nasional melaporkan peningkatan drastis ini setelah tim penyelamat menemukan ratusan jenazah di daerah terpencil, terutama di distrik pusat dan utara yang hancur lebur. Apa yang dimulai sebagai hujan deras akhir November kini jadi bencana alam terburuk dalam dua dekade, memengaruhi hampir satu juta jiwa di 25 distrik. Kolombo dan sekitarnya, termasuk Wellampitiya, masih terendam, sementara longsor lumpur menenggelamkan desa-desa utuh. Presiden Anura Kumara Dissanayake menyebut ini “tantangan terbesar sejarah negara”, dengan 366 orang masih hilang dan puluhan ribu mengungsi. Di tengah krisis ekonomi pasca-pandemi, bencana ini tak hanya rampas nyawa, tapi juga ancam ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. BERITA BOLA

Dampak Manusiawi yang Menghancurkan: Korban Tewas Banjir Sri Lanka Bertambah Jadi 607 Orang

Tragedi ini tak pandang bulu: anak-anak, lansia, dan keluarga miskin jadi korban utama. Di Anuradhapura, helikopter evakuasi menyelamatkan ratusan dari pohon kelapa dan atap rumah, tapi banyak yang tak sempat—seperti kasus dua bayi dan anak berusia 10 tahun di rumah sakit Chilaw yang nyaris tewas. Lebih dari 833 ribu orang butuh bantuan mendesak, dengan 148 ribu mengungsi ke tempat penampungan sementara yang penuh sesak. Rumah sakit banjir parah, pasien kritis dipindah helikopter, sementara sistem kesehatan yang rapuh kini kolaps total. Di Ma Oya, warga seperti Hasitha Wijewardena masih gali lumpur dari rumahnya, sambil cerita bagaimana banjir rampas segalanya dalam semalam. Anak-anak trauma berat, banyak yang kehilangan orang tua, sementara perempuan dan balita paling rentan kelaparan. Pemerintah catat 3.000 rumah hancur, tapi angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi, mengingat akses ke daerah pedalaman sulit.

Upaya Penyelamatan dan Bantuan Internasional: Korban Tewas Banjir Sri Lanka Bertambah Jadi 607 Orang

Respons darurat berlangsung nonstop: 24 ribu personel polisi, tentara, angkatan laut, dan udara dikerahkan, dari evakuasi darurat hingga distribusi makanan di masjid-masjid seperti Dalugala Thakiya. Helikopter Bell 212 angkut korban, meski satu unit jatuh ke sungai—untung tak ada korban jiwa tambahan. Listrik, air bersih, dan komunikasi pulih bertahap di sepertiga wilayah, tapi transformer dan saluran rusak parah. Bantuan internasional mengalir deras: India kirim pesawat penuh suplai dan tim medis, Perdana Menteri Narendra Modi ungkapkan duka sekaligus janji tambahan. Pakistan dan Jepang depLOY tim penyelamat, sementara PBB melalui OCHA koordinasi logistik untuk jangkau satu juta korban. Presiden deklarasikan darurat nasional, minta donor global bantu rekonstruksi. Di lapangan, relawan sipil siapkan nasi bungkus dengan ayam dan kari kacang, tapi tantangan logistik tetap: jalan tol amblas, jembatan roboh, dan cuaca tak menentu hambat truk bantuan.

Penyebab dan Risiko Jangka Panjang

Siklon Ditwah, yang mendarat akhir November, picu hujan deras melebihi rekor 2016—saat 71 orang tewas. Bendungan jebol di Kolombo tambah parah banjir, longsor lumpur kubur lingkungan di Wellampitiya. Perubahan iklim perburuk semuanya: pola musim tak terduga, urbanisasi liar hilangkan hutan penahan air, dan infrastruktur usang tak tahan beban. Wilayah utara seperti Malwana hadapi banjir terburuk dalam dekade, dengan sungai Kelani meluap 20 km dari ibu kota. Ahli prediksi musim hujan 2026 lebih ganas jika emisi global tak ditekan, sementara backlog bencana di Asia Tenggara—termasuk 604 tewas di Indonesia—ingatkan urgensi adaptasi. Di Sri Lanka, rekonstruksi butuh miliaran, tapi ekonomi lemah pasca-krisis 2022 bikin pemulihan lambat. Warga khawatir: tanpa drainase baru dan reboisasi, longsor bisa ulang kapan saja.

Kesimpulan

Banjir Sri Lanka yang rampas 607 nyawa jadi pukulan telak bagi bangsa yang sudah rapuh, tapi juga panggilan bangkit bersama. Dengan bantuan global mengalir dan militer all-out, harapan pulih mulai terlihat—meski luka emosional butuh waktu lama. Presiden janji bangun kembali lebih tangguh, fokus pada peringatan dini dan infrastruktur hijau. Bagi dunia, ini reminder: perubahan iklim tak pandang batas, dan solidaritas adalah senjata terbaik lawan bencana. Sri Lanka butuh kita sekarang—donasi, doa, atau tekanan kebijakan global. Di balik lumpur dan air mata, ketangguhan warga ini pasti lahirkan cerita baru: bukan akhir, tapi awal perjuangan untuk masa depan lebih aman. Tetap pantau, dan ingat—setiap tindakan kecil bisa selamatkan nyawa besok.

BACA SELENGKAPNYA DI…