Hujan Deras Membuat Atap Rumah Warga Bogor Roboh
Hujan Deras Membuat Atap Rumah Warga Bogor Roboh. Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kota Bogor pada Kamis malam (11 Desember 2025) berubah jadi bencana bagi warga Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Atap rumah milik seorang warga bernama Siti Nurhaliza (48) ambruk total, ciptakan kepanikan di tengah badai yang berlangsung dua jam. Kejadian ini bagian dari tujuh insiden cuaca ekstrem yang dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor sejak Jumat pagi, termasuk pohon tumbang dan genangan banjir. Untungnya, tak ada korban jiwa—keluarga Siti sedang berteduh di ruang tamu saat atap roboh. Dimas Tiko, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, sebut kerusakan rumah belum diperbaiki sepenuhnya, tapi ditutupi terpal sementara untuk antisipasi hujan lanjutan. Ini kejadian ketiga dalam seminggu di Bogor, akibat curah hujan capai 80 mm/jam yang bikin struktur rapuh tak tahan. Warga kini bergantung bantuan Pemkot, sementara BMKG peringatkan cuaca buruk hingga akhir pekan. BERITA VOLI
Kronologi Hujan yang Mematikan: Hujan Deras Membuat Atap Rumah Warga Bogor Roboh
Cuaca mulai memburuk pukul 20.00 WIB, saat hujan deras disertai angin 50 km/jam menerpa Bogor Selatan. Di Kertamaya, atap seng rumah Siti—yang sudah lapuk karena usia 20 tahun—tak kuat tahan beban air dan hembusan. Pukul 21.15, suara retak keras pecah, diikuti ambruknya atap ke ruang dapur dan kamar tidur—puing seng dan kayu berhamburan, bikin banjir dalam. Siti cerita: “Kami lagi makan malam, tiba-tiba atap jatuh. Untung anak-anak di ruang depan.” BPBD dapat laporan pukul 21.30 via hotline 112, dan tim tiba 30 menit kemudian dengan terpal dan alat evakuasi. Proses bersih-bersih molor hingga subuh, karena hujan tak reda. Dimas Tiko sebut, “Ini pohon tumbang dan atap rusak banyak, plus longsor di beberapa titik—total tujuh kejadian sejak Kamis malam.” Ini lanjutan dari insiden serupa di Paledang 4 Desember, di mana atap dapur ambruk karena hujan deras.
Dampak Kerusakan bagi Keluarga dan Warga: Hujan Deras Membuat Atap Rumah Warga Bogor Roboh
Kerusakan atap rumah Siti parah: dapur hancur total, kamar tidur basah kuyup, dan listrik mati karena korsleting. Keluarga berlima terpaksa mengungsi ke rumah saudara di RT sebelah, sementara barang berharga seperti perabot dan pakaian rusak air. “Kami hilang Rp 10 juta buat renovasi, tapi syukur selamat,” kata Siti. Dampak luas: tujuh kejadian BPBD catat kerusakan di 15 rumah, termasuk pohon tumbang timpa dua rumah di Bogor Barat dan genangan banjir di enam RT. Warga seperti Pak Joko (52) di Kertamaya kehilangan stok dagangan sembako karena banjir masuk via atap bocor. Ekonomi kecil terpukul: pedagang pasar tutup dini, ojol sepi order karena jalan licin. Anak-anak libur sekolah Jumat untuk trauma healing, sementara orang tua panik periksa rumah sendiri. Tak ada korban jiwa, tapi satu warga luka ringan akibat tergelincir puing.
Respons BPBD dan Pencegahan
BPBD gerak cepat: sejak Jumat pagi, 50 personel kerahkan terpal, selimut, dan makanan siap saji untuk 100 keluarga terdampak. Dimas Tiko instruksikan tim verifikasi rumah rawan, prioritaskan Kertamaya dan Paledang untuk perbaikan darurat. Pramono Anung, Gubernur DKI, koordinasi dengan Pemkot Bogor untuk bantuan Rp 5 juta per rumah rusak, plus konseling psikolog. Pencegahan: audit 500 rumah rapuh mulai Senin, dengan anggaran Rp 20 miliar untuk renovasi atap anti-bocor. BMKG peringatkan angin kencang lanjut hingga Minggu, jadi Dinas Lingkungan Hidup tambah pembersihan saluran drainase. Warga minta tambah posko evakuasi dan patroli malam, karena musim hujan puncak Desember. Ini langkah proaktif, cegah ulangan longsor seperti di Puncak minggu lalu.
Kesimpulan
Hujan deras yang bikin atap rumah warga Bogor roboh di Kertamaya jadi pengingat betapa rawannya bangunan lama lawan cuaca ekstrem, tapi juga bukti ketangguhan warga dan respons BPBD yang gesit. Dari kronologi ambruk mendadak hingga dampak keluarga, kejadian ini ganggu puluhan jiwa—tapi bantuan terpal dan renovasi beri harapan pulih cepat. Dimas Tiko dan Pramono tunjukkan komitmen: audit rumah dan pembersihan drainase siap hadapi akhir tahun. Warga Bogor Selatan punya alasan bangkit: gotong royong tutup atap sementara, dari lilin sampe saling bantu. Ini bukan akhir musim hujan, tapi pelajaran—pantau BMKG, dan Bogor akan kering lagi besok.
